Hari minggu ini, 7 Juni 2009, saya bersama keluarga dan keluarga tetangga (3 keluarga jadinya, 6 orang dewasa dan 4 anak-anak) bersama-sama pergi ke air panas Belulang yang terletak di desa Belulang – Penebel – Tabanan – Bali, sekitar 30 km dari denpasar.
Ini merupakan yang kedua kalinya kami pergi ke Air panas Belulang. Jadi kali ini kami bisa mengirit waktu karena tidak perlu tanya-tanya di jalan dan tersesat lagi seperti pertama kali dulu kami kesana.
Air panas Belulang, terletang di desa Belulang makanya disebut dengan air panas belulang, hal ini juga untuk membedakan dengan air panas lainya yang terletak di kabupaten Tabanan ini seperti air panas penatahan dan air panas Angseri.
Saya sangat-sangat terkesan dengan air panas Belulang yang mempunyai keunikan tersendiri. Air panas ini terletak di tengah hamparan sawah yang indah, di desa Belulang. Airnya tidak tercium bau belerang, hanya sesekali samar-samar. Tidak seperti air panas lainya yang memiliki bau belarang yang menyengat. Pada saluran air panas ini terdapat endapan kemerah-merahan tidak kekuning-kuninga, orang-orang bilang katanya itu disebakan oleh kandungan besi yang sangat tinggi pada air panas ini.
Kami berangkat pagi-pagi agar kami bisa sampai disana lebih awal dan disana masih sepi tidak banyak orang, dari pengalaman kali lalu, kami tiba sudah siang dan ramai sekali, jadi sesak juga karena tempatnya tidak begitu besar.
Perjalanan kesana kurang lebih satu jam, dari Denpasar kami menuju kota Tabanan, sampai di kota Tabanan berbelok ke utara menuju Penebel. Tepat di pasar penebel, belok ke kiri (ke arah Barat) mengambil jalan yang menuju ke Jatiluwih, jalan ini sudah agak rusak, di beberapa tempat berlubang-lubang, jadi berhati hatilah.
Sekitar 2-3 km nanti ketemu dengan pertigaan dan ada tanda arah yang menyebukan “Pura Batu Panas, Air Panas Belulang” belok ke kiri, terus ikuti saja jalan ini, jalanya agak menyempit, dan berkelok-kelok sampai di Bale Banjar Desa Belulang, anda sudah sampai dan silahkan parkir kendaraan di belakang bale banjar. Selanjutnya berjalan kaki sekitar 300 meter menuju air panas. Jangan lupa bayar tiket masuk sebesar Rp 3.000,-
Dari tempat parkir jalannya sangat bagus sudah disemen… pemandang hamparan sawah di kiri dan kanan sunguh luar biasa. Kami berhenti sejenak disebuah pura untuk menghaturkan canang, terus beberapa meter sampailah di air apnas belulang, di depan air panas tersebut juga terdapat sebuah pura dan kami juga bersembahyang disana, baru kemudian kami mandi.
Sumber air panas belulang terletak di tengah pura yang ditampung seperti sebuah kolam kecil, kemudian di alirkan ke beberapa pancuran ke tempat mandi, ada dua bilik tempat mandi dengan masing 4 pancuran, dan juga ada kolam kecil diluar bilik mandi tersebut.
Airnya lumayan panas, apalagi kalau tersiram pertama kali, pasti langsung menghindar, namun lama kelama menjadi enak dan nyaman, enggan untuk berhenti tapi mesti berhenti karena orang lain juga sudah menunggu giliran…
Setalah puas mandi air panas, kita bisa menikamati tipan catok di beberapa warung di dekat air panas tersebut, mereka juga menyedikan, bakso, soto, ada juga ikan bakar dan tentu saja berbagai minuman ringan.
Ingat setelah mandi air panas sebaiknya minum yang banyak untuk menghindari dehidrasi atau kekurangan cair tubuh. Selamat menikmati air panas belulang.
akan kucoba ke sana…